Kamis, 25 Oktober 2012

Mnajemen Perencanaab Pendidikan

KONSEP DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN
MAKALAH

Disusun Guna memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Perencanaan Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Fahrurrozi, M.Ag


 





                                                                                           

Disusun Oleh:

Desy Fatmawati             (103311042)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012



Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan
       I.            PENDAHULUAN
            Perencanaan merupakan penyusunan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan  untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu perencanaan dapat disusun berdasarkan jangka waktu tertentu yaitu jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek; menurut luas jangkauannya yaitu perencanaan makro dan perencanaan mikro; perencanaan menurut wewenang pembuatnya yaitu sentralisasi dan desentralisasi; dan menurut telaahnya yaitu perencanaan strategis, perencanaan manajerial dan perencanaan operasional serta menurut keterlibatan seseorang dibedakan menjadi perencanaan individual dan perencanaan partisipatoris. Dalam membuat suatu perencanaan harus memenuhi prinsip-prinsip: komprehensif, integral, jangka panjang dan berkesinambungan, aspek kualitatif dan kuantitatif, aspek data dan informasi, rumusan yang operasional, didasari pada efektivitas dan efisiensi dan yang paling utama adalah harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.       Apa Pengertian Manajemen dan Perencanaan?
B.       Bagaimana filosofi pendidikan?
C.       Apa konsep dasar perencanaan pendidikan?
D.       Bagaimana karakteristik perencanaan pendidikan?

 III.            PEMBAHASAN
A.       Pengertian manajemen dan perencanaan
Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata itu kemudian digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Management diterjemahkan dalam bahasa indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Menurut Luther Gulick, manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.[1]
Jadi manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (kreasi, revisi, dan sebagainya)[2]. Rangkaian proses kegiatan itu dilakukan agar harapan dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang. Perencanaan merupakan fungsi dari manajemen yang pertama dan utama. Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan di definisikan dalam berbagai macam sudut pandang. Di antara beberapa definisi tersebut antara lain:
1.      Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.
2.      Menurut Roger A. Kauffman, perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.[3]
3.      Menurut Ulbert Silalahi, prencanaaan adalah kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode, dan waktu untuk memaksimilisasi efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan.
Dari pengertian diatas perencanaan dapat diartikan sebagai kegiatan menentukan tujuan dan merumuskan serta mengatur pendayagunaan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
B.       Filosofi pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “pedagogi” yang berarti pendidikan dan kata “pedagogia” yang berarti ilmu pendidikan yang berasal dari bahasa yunani. Pedagogia terdiri dari dua kata yaitu “ Paedos” dan “Agoge” yang berarti “saya membimbing, memimpin anak”. Dari pengertian ini pendidikan dapat diartikan: kegiatan seseorang dalam membimbing dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
Banyak rumusan pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya:[4]
1.        John Dewey: pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kecakapan mendasar secara intelektual dan emosional sesama manusia.
2.        JJ. Rouseau: pendidikan merupakan pemberian bekal  kepada kita apa yang tidak kita butuhkan pada masa kanak- kanak, akan tetapi kita butuhkan saat kita dewasa.
3.        Langeveld: Pendidikan merupakan setiap usaha yang dilakukan untuk memengaruhi dan membimbing anak ke arah kedewasaan, agar anak cekatan melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
4.        Ki Hajar Dewantara: Pendidikan merupakan menuntun segala kodrat yang terdapat dalam diri anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya.
5.        Ahmad D. Marimba: pendidikan merupakan pemberian bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar oleh orang dewasa atau pendidik untuk membawa anak atau peserta didik menuju kedewasaan melalui proses bimbingan yang dilakukan melalui proses bimbingan yang dilakukan secara teratur dan sistematis.
Secara nasional pendidikan dirumuskan sebagai berikut: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

C.       Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan
Banyak konsep yang dikemukakan oleh para ahli mengenai rumusan perencanaan pendidikan sebagai berikut:
1.        Gurude, perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas perencana pendidikan.
2.        Albert Waterston, perencanaan pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.
3.        Menurut Comb, perencanaan pendidikan merupakan aplikasi analisis rasional  dan sistematik dalam proses pengembangan pendidikan yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan  dalam usahanya memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan (pendidikan) baik tujuan yang berhubungan dengan anak didik maupun masyarakat. [5]
Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapatlah dipahami beberapa unsur penting yang terkandung dalam perencanaan pendidikan itu:
a.    Penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik dalam perencanaan pendidikan, hal ini menyangkut metodologi dalam perencanaan. Perencanaan pendidikan  dewasa ini telah berkembang dengan berbagai pendekatan dan metodologinya yang cukup kompleks dan rumit, antara lain : model pendekatan Social Demand, Man Power, Cost Benefit, Strategic dan Comprehensive.
b.    Proses pembangunan dan pengembangan pendidikan, artinya bahwa perencanaan pendidikan itu dilakukan dalam reformasi pendidikan, yaitu suatu proses dari status sekarang menuju ke status perkembangan pendidikan yang dicita-citakan. Perencanaaan merupakan suatu momen kegiatan dalam proses yang kontinyu.
c.    Prinsip efektivitas dan efesiensi, artinya dalam perencanaan pendidikan itu pemikiran secara ekonomis sangat menonjol, misalnya dalam hal penggalian sumber-sumber pembiayaan pendidikan, alokasi biaya, hubungan pendidikan dengan tenaga kerja, hubungan pengembangan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi.
d.   Kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat ( lokal, regional, nasional dan internasional), artinya perencanaan pendidikan itu mencakup aspek internal dan eksternal dari keorganisasian sistem pendidikan itu sendiri.[6]
Keberhasilan perencanaan pendidikan amat ditentukan oleh cara, sifat dan proses pengambilan keputusan yang diambil para perencana pendidikan  yang didasarkan pada tujuan pembangunan nasional serta strategi dan kebijakan operasional pendidikan sertacara pendekatan yang digunakan. Dalam menentukan kebijakan mulai dari perencanaann sampai pelaksanaan perlu memperhatikan, siapa yang memegang kekuasaan merencanakan, siapa yang dapat menentukan keputusan dalam perencanaan pendidikan serta faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan.[7]
D.       Karakteristik Perencanaan Pendidikan
Menurut Banghart dan Trull dalam Harjanto bahwa terdapat beberapa karakteristik perencanaan pendidikan, yaitu :
a.    Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan sosial dan konsep-konsepnya yang dirancang oleh banyak orang.
b.    Merupkan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodivikasi jika informasi yang masuk mengharapkan demikian.
c.    Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas. Aktivitas itu banyak ragamnya, namun dapat dikategorikan menjadi posedur dan pengarahan.
d.   Perencanaan pendidikan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah dalam manajemennya.
Sedangkan menurut Udin Syaefudin Saud menyatakan perencanaan pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.    Suatu proses rasional, dikarakterisasikan sebagai pengembangan yang terorganisasi dari kegiatan pembelajaran masyarakat.
b.    Menyangkut tujuan sosial, cara dan tujuan, proses – proses dan kontrol.
c.    Merupakan rancangan konseptual dimana kebijakan dan tindakan dibuat oleh kelompok.
d.   Konsep dinamis yang menjamin suatu rencana dikonstruksikan dengan teratur sehingga tidak mungkin terjadi penyimpangan.[8]
Jadi, pada dasarnya karakteristik pendidikan memerlukan pemikiran-pemikiran yang matang dari beberapa orang khususnya dari para perancang pendidikan. Dimana rancangan tersebut  bersifat kompleks dan mempunyai pandangan jauh kedepan dan mengadakan pemeriksaan yang teliti pada kondisi dan akibat- akibat ekonominya dari suatu masyarakat.[9] Perencanaan pendidikan sebaiknya juga bersifat dinamis agar nantinya perencanaan tersebut mampu di modifikasi ulang ketika terjadi kendala dalam keadaan – keadaan yang telah sangat mendesak dan dibutuhkan.

 IV.            KESIMPULAN
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sedangkan perencanaan adalah kegiatan menentukan tujuan dan merumuskan serta mengatur pendayagunaan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara nasional pendidikan dirumuskan sebagai berikut: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Ada beberapa unsur penting yang terkandung dalam perencanaan pendidikan itu:
a.    Penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik dalam perencanaan pendidikan, hal ini menyangkut metodologi dalam perencanaan.
b.    Proses pembangunan dan pengembangan pendidikan.
c.     Prinsip efektivitas dan efesiensi.
d.    Kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat ( lokal, regional, nasional dan internasional).
karakteristik pendidikan memerlukan pemikiran-pemikiran yang matang dari beberapa orang khususnya dari para perancang pendidikan. Dimana rancangan tersebut  bersifat kompleks dan mempunyai pandangan jauh kedepan dan mengadakan pemeriksaan yang teliti pada kondisi dan akibat- akibat ekonominya dari suatu masyarakat. Perencanaan pendidikan sebaiknya juga bersifat dinamis agar nantinya perencanaan tersebut mampu di modifikasi ulang ketika terjadi kendala dalam keadaan – keadaan yang telah sangat mendesak dan dibutuhkan.

    V.            PENUTUP
            Demikianlah makalah yang kami susun. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca kami tunggu guna perbaikan pada penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semuaa. Aamiin....






















DAFTAR PUSTAKA
Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung :PT Remaja Rosdakarya,2008
Sa’ud, Udin Syaefudin, Perencanaan Pendidikan suatu pendekatan komprehensif,  Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009
Supardi,dkk, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Diadit Media, 2010



[1]Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, ( Bandung :PT Remaja Rosdakarya,2008), hlm.1 
[2]Udin Syaefudin sa’ud, Perencanaan Pendidikan suatu pendekatan komprehensif, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 32
[3] Nanang Fatah, Op. Cit., hlm. 49
[4] Supardi,dkk, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Diadit Media, 2010), hlm.4-6.
[5] Ibid.,  hlm.6-7
[6] Udin Syaefudin,dkk., op.cit.,hlm.9
[7] Supardi, dkk., 0p.cit., hlm. 9
[8]  Ibid, hlm. 14-15
[9] Syaefudin Sa’ud, dkk, Op.cit., hlm.32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar